Senin, 24 Juli 2017

ARTI SEBUAH PENDAKIAN


Dalam hidup ini terkadang kita menghadapi suatu permasalahan yang begitu berat. Suatu beban yang tidak pernah kita harapkan kehadirannya. Perasaan sakit, tertekan, depresi, setres, dan sederet masalah lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tidak mengenal usia maupun jenis kelamin, anak kecil, remaja maupun dewasa, laki-laki maupun perempuan. Suatu masalah pasti akan menghampiri dan dialami oleh siapapun.

Perjalanan hidup tak selamanya mulus dan menyenangkan. Adakalanya kita mengalami perasaan sedih, susah, takut, marah bahkan kecewa. Semua itu diciptakan oleh tuhan semata-mata untuk memberitahu kita bahwa alangkah berwarnanya hidup ini. Coba kita bayangkan seandainya kita hanya hidup dalam suasana monoton, alangkah membosankan sekali, saya fikir andapun akan berfikiran sama. Kata inul dalam lagunya lagu tanpa goyang ibarat sayur tanpa garam,kurang enak. Hal ini berarti masalah yang diciptakan oleh tuhan memang semuanya ada faedahnya.
Kalau bisa saya analogikan, mengarungi hidup ini ibarat mendaki sebuah gunung yang tinggi. Dengan jalur pendakian yang tidak selamanya nyaman untuk dilalui bahkan bisa dikatakan menyakitkan. Tantangan medan yang ekstrim, cuaca buruk, perasaan stres akibat beban mental, kelelahan, kehabisan bekal, sakit mendadak dan beberapa masalah lainnya merupakan hal yang harus siap dihadapi. Itulah persamaan mengarungi hidup dengan mendaki gunung, sama-sama punya tantangan dan cukup memberi warna bagi kehidupan.

Ada dua sikap manusia dalam menghadapi permasalahan dalam hidupnya, yaitu permasalahan dianggap sebagai suatu beban dan sebagai tantangan. Orang yang menganggap suatu permasalahan sebagai beban akan merasa suatu masalah ini sangat menyakitkan, bahkan akan sangat fatal akibatnya bagi si penerima masalah baik secara fisik maupun secara psikis. Bagaimana tidak orang yang menganggap masalah sebagai beban ibarat parasit dalam hidupnya sehingga harus dihindari bukan dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya. Berbeda halnya dengan orang yang menganggap suatu permasalahan sebagai suatu tantangan, justru akan berfikiran jauh kedepan bagaimana solusi penyelesaian masalah tersebut.  Ganjalan dalam hati tidak terasa begitu besar karena masalah yang dihadapi merupakan tantangan baginya. Suatu tantangan biasanya akan menjadi indikator kemampuan seseorang dalam menghadapi permasalahan. Masalah yang menghampirinya justru akan menambah semangat baginya untuk terus berfikiran maju. Semua masalah biasanya diselesaikan dengan penuh semangat dan rasa optimisme yang tinggi. Itulah perbedaan kedua orang ini dalam menghadapi sebuah masalah.

Dalam hidup ini banyak sekali rintangan yang menghadang. Rintangan ini bisa berasal dari masalah yang kita hadapi sendiri maupun orang-orang terdekat kita. Masalah bertubi-tubi datang membrondong kita dengan kuantitas yang berbeda, terkadang masalah yang muncul hanya sepele, namun tak jarang pula masalah yang muncul sangat berat dan butuh ekstra energi untuk menyelesaikannya.

Dalam menghadapi masalah tak jarang orang mengambil jalan pintas dengan cara acuh tak acuh terhadap suatu masalah. Sikap apatis ini muncul akibat lemahnya motivasi seseorang dalam memikirkan solusi dari masalah tersebut. Seseorang justru menghindar untuk menjauhi masalah padahal justru itulah masalah yang sesungguhnya. Masalah yang membuat sikap kita tidak pernah dewasa. Terkadang muncul sikap opportunis atau sikap mencari aman, atau bisa jadi dalam suatu masalah akan melibatkan orang lain dengan kata lain akan mencari kambing hitam guna menghindari masalah.

Permasalahan yang memiliki kemiripan antara mendaki gunung dengan menjalani kehidupan merupakan hal yang wajar. Kedua elemen ini menganding dinamika yang memiliki kemiripan dalam hal aplikasi atau pelaksanaannya. Hal yang tidak mengenakkan sama-sama bisa temukan di kedua elemen ini. Masalah yang dihadapi masing masing bisa dianggap beban dan tantangan bagi orang yang menjalaninya.

Hal yang harus menjadi pegangan hidup adalah kesiapan mental untuk mengadapi tantangan permasalahan. Tanpa kesiapan mental maka akan berdampak pada kesiapan fisik. Semakin kuat mental kita tertempa oleh suatu masalah maka hal itu sebagai melatih jiwa sekaligus fisik. Ketidak siapan mental biasanya akan menambah rasa sakit bagi perkembangan psikis yang kita miliki. Bisa jadi akan menimbulkan tindakan lari dari masalah bahkan mencari kambing hitam dari permasalahan tersebut. Alih-alih bukannya mendapatkan kemudahan justru akan menambah kuota masalah yang akan datang menghampiri kita.

Pesan yang bisa kita tarik dari uraian di atas mungkin lebih kepada bagaimana menyikapi suatu permasalah dengan bijak tanpa harus menghindar. Selain itu juga kita harus bisa membiasakan diri dalam menghadapi masalah yang datang. Semakin banyak masalah yang bisa teratasi semakin teruji kualitas kedewasaan seseorang dalam mencapai kebijaksanaan berfikir,berkata maupun bertindak dalam kehidupannya. Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi siapa saja dan mampu menginspirasi untuk tidak lari dari suatu masalah dan memperkuat kita secara fisik dan mental dalam mengahdapi segala bentuk permasalahan yang menghampiri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar